1. Berita Masjid
Berita masjid yang pernah saya buat ada 5. Memang sih ada 4 lagi yang belum saya buat. Jujur saja, saya merasa malas mengerjakannya, karena berita-berita masjid yang saya buat tidak pernah dipost ulang di dakwahpos.com. Hehe. Oke, jadi berita-berita yang pernah saya buat untuk tugas Jurnalisme Dakwah antara lain:
a. Mahasiswa UIN Bandung Kelola Masjid Babussalam
b. Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jadi Pengisi Majlis Ta’lim Babussalam
c. Dra. Hj. N. Imas Rosyanti, M.Ag : Pribumi adalah Pejuang Indonesia
d. Dra. Hj. N. Imas Rosyanti : Islam sudah Pancasila
e. Pengajian Rutin Masjid Babussalam Rutin Dilaksanakan
2. Opini
Untuk tugas opini, saya membuat 7 opini untuk dikirimkan ke media. Opini-opini tersebut adalah sebagai berikut:
a. Hakikat Kepemimpinan yang Ideal
b. Dampak Negatif dari Pembayaran Tunai di Gerbang Tol
c. Pencegahan dan Penanggulangan Perilaku Buang Sampah Sembarang
d. Olah Raga Sesuai Hoby di Sela Kesibukan
e. Kekerasan dalam Dua Sudut Pandang
d. Dinamika dan Harapan
e. Solusi Menghilangkan Perilaku Kekerasan dalam Rumah Tangga
Satu opini yang saya buat dengan judul Kekerasan Dalam Dua Sudut Pandang alhamdulillah dimuat di Republika. Dan keanehan lagi, opini yang saya buat tidak pernah di post ulang di dakwahpos.com.
3. Video Grafi
Tugas video grafi saya ditugaskan untuk membuat 2 video. Yang pertama video ceramah dari masjid dan yang kedua video ceramah diri sendiri.
https://www.instagram.com/p/BdMe_zmgovT/
https://www.instagram.com/p/BcE_vUXAptf/
4. Cerpen
Cerpen yang saya buat dikumpulkan menjadi satu buku yang digabungkan dengan teman-teman yang lainnya. Judul buku tersebut adalah hati untuk tuhan.
Sriyanti Jamilah
Aku tak pandai menulis, aku hanya ingin menjadi baik dari hari kemarin :))
Selasa, 02 Januari 2018
Senin, 01 Januari 2018
Teks Ceramah
Berbakti
Kepada Kedua Orang Tua
السلامعليكم
ورحمته وبركاته
ان الححمدلله نحمده ونستعنه ونستغفره ونعوذب
الله من شرور انفسن ومن شيات اعملنا من يهد الله فلا مد لا الله فلا يداله فلا هدي
له
اشهد ان لا
اله الا الله واشهد ان محمد عبد ه ورسوله. ام بعد
قل الله
تعالى ف القراء ن الكريم. اعوذ بالله من الشيطا ن الرجيم.
وَقَضَى رَبُّكَ
أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ
أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا
Dewasa ini, kita
sering terhenyak dengan kondisi masyarakat yang semakin hari sepertinya semakin
mengkhawatirkan, baik dari segi sosialnya maupun individual. Banyak kita dapati perkara-perkara yang dulu susah
ditemui, sekarang bisa dengan mudah kita temui.
Beberapa hari
belakangan kita juga terkejut dengan video seorang anak yang durhaka pada
gurunya dan anak yang durhaka pada orangtuanya. Menurut saya ini sudah
keterlaluan. Orang-orang seperti ini harus mendapat penanganan khusus agar
penyakit seperti ini tidak menyebar.
Hadirin yang dirahmati
Allah, Maka dari itu saya akan membahas dalam kultum ini tentang bakti pada
orangtua, terutama kepada ibu.
Jika kita
menengok dari awal, maka tak akan ada satupun benda di dunia ini yang mampu
membayar segala jerih payah seorang ibu. Seorang ibu selalu dalam kondisi
kepayahan selama 3 bulan, mempertaruhkan nyawanya agar kita semua dapat
terlahir dengan selamat ke dunia, mendidik, mengajari, membimbing kita dari
sejak kita masih berada di dalam kandungan hingga ia kehilangan kemampuan. Yang
memberikan ASI, merawat kita saat sakit dan berjuta-juta perlakuan ibu yang tak
akan mampu dibayangkan oleh mereka yang belum pernah menjadi orang tua.
Pada surat
Al-Isra’ yang telah dibacakan dalam mukaddimah, yang berbunyi :
وَقَضَى رَبُّكَ
أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ
أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا
Yang artinya,
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali jamganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.
Dalam
Tafsir Jalalain, dijelaskan bahwa (Dan telah memutuskan) telah memerintagkan
(Rabbmu supaya janganlah) lafal allaa berasal dari gabungan antara an dan kaa
(kalian menyembah selain Dia dab) hendaklah kalian berbuatbaik (pada ibu bapak
kalian dengan sebaik-baiknya) yaitu dengan berbakti kepada keduanya ((Jika
salah seorang di antara keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu)
lafal ahaduhumaa adalah fail (atau kedua-duanya) da menurut suatu qiraat lafal
yablughanna dibaca yablughaani dengan demikian bahwa lafal ahaduhumaa menjadi
badal daripada alif lafal yablughaani (maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan ah kepada keduanya) dapat dibaca uffin dan uffan; atau uffi dan
uffa; lafal ini adalah mashdar yang artinya adalah celaka dan sial (dan
janganlah kamu membentak mereka) jangan kamu menghardik keduanya (dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia) perkataan yang baik dan sopan.
Di ayat tersebut dijelaskan bahwa sebab kita
harus berbakti pada mereka, mereka sudah susah payah mengurus kita dari
semenjak kita berada dalam kandungan, terutama seorang ibu yang mengandung.
Kemudian setelah mengandung, beliau rela menyapih kita selam 2 tahun.
Mengurus segala keperluan kita, menenangkan
ketika kita rewel, memeriksakan ke dokter ketika kita sakit, mengajari kita
dengan ilmu-ilmu tentang kehidupan dan menjaga kita dari segala yang bisa
mengancam keselamata anaknya.
Kalau mau dipikir dan direnungi, kurang apa
kita? Maka dari itu, tepat kiranya Allah memerintahkan kita untuk berbakti pada
orangtua kita dengan sebaik-baik bakti yang bisa kita berikan.
Bagaimana sebenarnya kita diperintahkan dalam
memposisikan ayah dan ibu? Apakah kita hanya diperintahkan berbakti pada salah
satunya saja? Atau apakah ada yang lebih utama diantara kedua orang yang sangat
luar biasa ini?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas,
Rasulullah memberi kita petunjuk untuk menyikapinya. Sabda beliau terekam dalam
hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dalam kitab shahih mereka.
Hadist itu berbunyi sepeti ini;
عَنْ اَبِي هُرَيرَةَ رضي الله عنه قال جَاءَ رَجُلٌ الى
رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فقال يَا رسولَ الله مَنْ اَحَقًّ النّاسِ بِحُسْنِ
صَحَابَتِي؟ قال: اُمُّك قال: ثُمَّ مَنْ؟ قال: ثُمَّ اُمُّك قال: ثم من؟ قال :ثم
امُّك قال: ثم من؟ قال : ثم اَبُوْكَ (اخرجه البخاري)
Artinya: Dari
Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada
siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam
menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’
Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya
kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut
bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam
menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’" (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Hadist diatas
menjelaskan pada kita tentang mana yang lebih berhak atas kasih sayang dan
pengabdian kita selaku anak. Dalam hadist dikatakan bahwa yang paling berhak
adalah ibu kita. Perbandingannya 3:1. Maka ibu berhak atas pengabdian kita tiga
kali lebih baik dibanding ayah kita.
Seorang Imam besar yaitu Imam AL Qurthubi dalam tafsirnya “ Al Jami;il
AL Ahkamil Qur’an menjelaskan bahwa ibu memiliki 3 kecintaan dan juga
pengorbanan yang membuatnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi jika
dibandingkan ayah yaitu pengorbanan pada saat ia mengandung, pengorbanan pada
saat ia melahirkan dan pada saat ia menyusui.
Pengorbanan yang pertama adalah pengorbanan pada saat ia hamil. Pada
saat ia dalam kondisi hamil maka bisa dibilang ia sedang dalam keadaan rapuh.
Dan tanpa pernah mengeluh ia akan membawa anaknya dalam perut selama 9 bulan
dengan kondisi kepayahan. Terkadang bahkan ia akan rela melakukan apa saja
untuk menjaga sang anak agar dapat lahir ke dunia dengan selamat.
Pengorbanan yang kedua adalah pada saat ia melahirkan. Pada saat seorang ibu melahirkan bayinya,
maka yang ia pertaruhkan pada saat itu adalah nyawanya. Bahkan seorang ibu akan
rela kehilangan nyawanya, asalkan bayi yang dikandungnya selama ini bisa hidup
dengan selamat.
Pengorbanan yang ketiga adalah pada saat menyusui dan juga mendidik.
Setelah melahirkan pun ia masih memiliki tanggung jawab untuk menyusui dan
mendidik anaknya agar kelak ia akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
Ketiga pengorbanan inilah yang kemudian menjadikan kedudukan seorang ibu
lebih tinggi dibandingkan dengan ayah. Melihat pengorbanan yang seperti itu,
tentu kita sebagai seorang anak, tak akan pernah tinggal diam untuk terus
berusaha membalas jerih payah ibu, walaupun memang segala apa yang telah kita
perbuat tak akan mungkin dapat menggantikan apa yang telah beliau lakukan untuk
kita.
Namun, seorang ayah pun jangan sampai dilupakan, karena pengorbanan
beliau hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Sebab, dia tak ingin terlihat
lemah jika ia mendapat kesulitan. Pengorbanan-pengorbanan seorang ayah tak
kalah dengan pengorbanan seorang ibu. Ia bekerja keras dari terbit sampai
terbenamnya matahari, ia tetap bekerja meslki fisik kadang tak bisa diajal
kompromi, ia adalah pelindung keluarga, jika tanpa beliau kita tak akan ada di
dunia ini, bahkan ia rela mengorbankan dirinya demi seorang anak, sama seperti
pengorbanan seorang ibu.
Bahkan keberhasilah kita hari ini dan kemarin
merupakan keberhasilan dan hasil dari pengorbanan orang tua kita, yang dengan
susah oayah telah membesarkan dan membimbing kita sehingga kita bisa meraih apa
yang kita miliki hari ini.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Tidak ada alasan untuk kita untuk tidak
berbakti kepada ayah dan ibu kita. Begitu banyak yang mereka korbankan untuk
kita, begitu banyak hal yang kita dapatkan dari mereka. Pendidikan yang mereka
ajarkan kepada kita sungguh sangat berarti. Darah mereka yang mengalir di tubuh
kita, menjadi penguat dan penyegar hidup kita. Kasih sayang yang mereka
tumpahkan, telah menjadi butiran-butiran mutiara yang tak ternilai harganya.
Maka dari itu, marilah kita mulai berbakti dan
menambah bakti kita kepada orang tua kita, agar kita tidak menjadi anak yang
durhaka kepada mereka, dan agar kita mendapat ridho dari Allah, karena
sesunggunya ridho Allah terletak pada ridho orang tua, dan murka Allah ada pada
kedua orang tua kita.
Akhir kata, mari kita doakan mereka, seseorang
yang sangat berharga dalam hidup kita
اَللّهُمَّ
اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Ya Allah,
ampuni mereka dari segala dosa dan kesalahanya, jadikan seluruh pengorbanannya
menjadi butiran ampunan dari ridha-Mu. Beri kami kesempatan untuk berbakti
kepada-Mu, kepada kedua orang tua kami, dan kepada guru-guru kami.
Berikan kami
keberanian untuk bersimpuh di pangkuannya, untuk meminta maaf dan do’a kedua
orang tua kami.
اخرالكلام
با الله تو فق والهدية، والسلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Sabtu, 23 Desember 2017
Laporan Kunjungan ke PT. Mizan Pustaka
LAPORAN KUNJUNGAN PT MIZAN PUSTAKA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Junalisme Dakwah
Dosen Pengampu : Dr. Uwes Fatoni, M.Ag
Semester Ganjil Tahun Akademik 2017/2018
Oleh:
Neng Sriyanti Jamilah
NIM : 1164020123
Jurusan/Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Kunjungan PT. Mizan Pustaka”
Laporan ini sebagai perwujudan hasil dari kunjungan ke PT. Mizan
Pustaka yang berada di Jl. Cinambo No. 135, Cisaranten Wetan, Bandung.
Kunjungan ini dilaksanakan pada 14 Desember 2017.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang terkait dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini, serta
tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Uwes Fatoni M.Ag
selaku dosen pengampu mata kuliah Jurnalisme Dakwah yang telah membimbing
mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2016 selama
pembelajaran dan terimakasih pula telah mengadakan kunjungan ini sebagai
pertemuan terakhir di semester ini.
Penulis mengharapkan agar laporan ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca tentang percetakan dan penerbitan yang berada di Bandung.
Dalam penulisan laporan ini masih banyak kesalahan sehingga penulis
mengharapkan sarah dan kritik yang bersifat membangung demi kesempurnaan
laporan ini.
Bandung, Desember 2017
Penulis,
Neng Sriyanti Jamilah
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Membaca telah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, baik bagi
anak-anak, pelajar, mahasiswa, orang dewasa, dan tidak menutup kemungkinan bagi
para manula. Membaca merupakan salah satu bagian penting dalam proses belajar,
dengan membaca maka akan banyak pengetahuan yang didapatkan.
Penerbit buku adalah sebuah perusahaan yang menjadi media untuk
menggandakan (memperbanyak) dan menyebarluaskan (publikasi) karya tulis para
pengarang kepada masyarakat luas. Berangkat dari pentingnya peran penerbit
tersebut, maka kami melakukan tugas kunjungan yang diberikab dari mata kuliah
Jurnalisme Dakwah.
Ada banyak gambaran keadaan lapangan yang kami dapatkan saat
mengunjungi PT. Mizan Pustaka. Dalam laporan ini juga dijelaskan kegiatan dari
PT. Mizan Pustaka, mengingat pentingnya kegiatan tersebut dan diharapkan
penyajian serta pembahasannya sesuai dengan yang diharapkan.
B. Tujuan
Kunjungan
Kunjungan ke PT. Mizan Pustaka pada dasarnya mempunyai tujuan yang
bermanfaat bagi para mahasiswa/i, adapun tujua dari kunjungan ini adalah
sebagai berikut.
1.
Memberikan
kesempatan kepada mahasiswa/i untuk mengetahui kondisi lapangan di penerbit.
2.
Meningkatkan
dan memperluas proses penyerapan pendidikan di bidang industri penerbitan.
3.
Memperluas
pengetahuan dan keterampilan dalam berkomunikasi secara luas dengan pihak lain
di luar kampus.
C. Tujuan
Laporan
Laporan kunjungan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Jurnalisme Dakwah serta sebagai salah satu bukti bahwa kami yang bersangkutan
telah melakukan kunjungan dengan baik.
D. Manfaat
Kunjungan
Manfaat dari kunjungan ini diharapkan mahasiswa/i jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke
PT. Mizan Pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mizan
Publika
Mizan – dalam
bahasa Arab berarti “seimbang” – Dididrikan pada tahun 1983 oleh tiga mahasiswa
beserta dua senior mereka. Dimulai dengan hanya menerbitkan buku-buku
terjemahan karya penulis terkemukan dari luar negeri, secara bertahap karakter
Mizan menemukan bentuknya melalui penerbutan karya-larya keislaman yang
mewakili berbagai sudut pandang, dan digarap secara serius dan modern. Dari
hanya menerbitkan sekitar tiga puluh judul bulu pada tahun pertamanya, kini
Mizan telah berkembang menjadi Kelompok Mizan yang menerbitkan lebih daru 600
judul buku per tahunnya dan sukses menghasilkan karya-karya bestseller. Saat
ini kelompok Mizan bisa disebut sebagai salah satu kelompok penerbut yang
paling terkemuka di Indonsia.
Kelompok Mizan
terdiri dari beberapa ahli lini, yakni penerbitan, distribusim percetakan dan
new media. Di bawah lini penerbitan terdapat beberapa penerbit yang juga
memiliki beberapa imprint di bawahnya. Penerbut Mizan, misalnya memeliki
Qanita, Kaifa, Mizania, dan beberapa imprint lain. Penerbit DAR! Mizan mengkhususkan
diri pada produk anak dan remaja, dan miliki imprpint seperti CAB serta
seri-seri terkenal seperti Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK), Fantasteen,
PinkBerry Club, Cerita Balita, dan lain-lain. Penerbut Bentang bermarkas di
Yogyakarta dikenal dengan buku-buku novel, traveling, sastra dan budaya, juga
memiliki imprint seperti Bfirst, BentangBelia, dan lain-lain. Penerbut Noura
menerbitkan beberapa genre buku mulai dari agama, sastra Indoneisa, fiksi
fantasi, hingga anak-anak. Sementara itu, Penerbut Al-Mizan mengkhususkan diri
pada penerbitan buku-buku wacana yang ditulis dengan serius dan akademis. Lalu,
Penerbit Pelangi Mizan berkonsentrasi pada penerbitan buku-biku lux dan dijual
secara paket.
Di lini
distribusi, kelompok Mizan memiliki Mizan Media Utama (MMU) yang
mendistribusikan buku-buku Mizan secara luas ke toko-toko buku di Indonesia.
MMU juga mengelols toko buku onlinr mizanstore.com serta penjualan e-book lewat
pelbagai platform. Sementara itu, Mandiri Dian Semesta (MDS) mendistribusikan
buku-buku lux yang dikemas dalam paket-paket menarik. Saat ini MDS memiliki
ribuan book advisor yang berhubungan langsung dengan konsumen, baik melalui
jaringan online maupun offline.
Pada lini media
baru (new media), didirikan Mizan Productions yang khusus memproduksi film dan
acara televisi. Film-film yang sukses diantaranya adalah Laskar Pelangi, Sang
Pemimpi, Edensor, Garuda di Dadaku, Emak Ingin Naik Haji, 3Hati 2Dunia 1Cinta
(memenangkan tujuh Piala Citra), Perahu Kertas, Mencari Hilal, dan lain-lain. Selain
itu, pada lini new media ini dibentuklah Mizan Application Publishers yang
memproduksi aplikasi-aplikasi interaktif, terutama untuk anak dan keluarga.
Sementara itu, Mizan Mobile ditugaskan untuk mengembangkan content yang bisa
disebarluaskan melalui telco (perusahaan telekomunikasi) dan dikonsumsi melalui
handphone.
Kelompok Mizan
juga didukungh oleh unit perusahaan percetakan yang modern dan berkualitas,
yaitu Mizan Grafika Sarana (MGS).
Dengan
unit-unit yang ada sekarang, dan yang akan dikembangkan di masa yang akan
datang, Kelompok Mizan senantiasa berusaha melayani masyarakat dengan prodik
dan layanan yang mencerahkan, inspiratif, menghibur, dan bermanfaat.
B. PT. Mizan
Pustaka
Mizan Pustaka
merupakan bagian dari Mizan Publika Group, salah satu penerbitan terbesar di
Indonesia. Didirikan pada tahun 1983, publikasi awal terutama berupa buku
terjemahan karya pemikir terkemuka. Kini, Mizan Pustaka adalah penerbit yang
berbasis luas dengan kekuatan dalam genre fiksi, kesehatan, buku bisnis, buku
anak-anak, referensi, agama, dan non-fiksi populer.
Sebagai salah
satu penerbut terkemuka di Indinesia, Mizan Pustaka membawa sejarah penerbitan
yang membanggakan. Dari hanya tiga buku perbulan pada tahun-tahun pertamanya,
Kelompok Mizan kini telah memproduksi total sekitar 600 buku per tahun dan
berhasil menerbitkan banyak karya laris. Di dalam kelompok penerbitnya terdapat
bebrerapa imprint dan lini seperti Qanita, Kaifa, Mizana, dan DAR! Mizan untuk buku anak dan remaja.
Mizan Pustaka
memiliki reputasi dalam keunggulan kualitas produk serta komitmen pada
pelayanan. Keahlian editorial kami, standar yang tinggi dalam desain dan
nilai-nilai mendorong kami untuk bekerja keras memproduksi buku-buku terbaik.
Berbagai buku yang diterbitkan oleh Mizan Pustaka telah secara teratur
memenangkan penghargaan dari Asosiasi Penerbit Buku Indonesia.Banyak di antara
penulis menempati daftar buku terlaris nasional dan penerima hadiah sastra
besar di Indonesia.
Mizan Pustaka
secara konsisten berada di garis depan dalam inovasi dan mengikuti perkembangan
teknologi, Mizan Pustaka adalah penerbit Indonesia pertama yang menuadi mitra
utama Google Book Search pada tahun 2008, dan sekarang siap untuk mendigitalkan
konten dan produk sebagai e-book untuk memnuhi permintaan konsumen dan
menghasilkan peluang bisnis tambahan.
C. Kegiatan PT.
Mizan Pustaka
·
Pengumpulan
naskah
·
Pengumpulan
naskah
·
Penyuntingan
di bagian editorial
·
Desain
Cover
·
Promosi
pra-percetakan
·
Cetak
·
Promosi
pasca-percetakan
·
Pendistribusian
ke toko buku
·
Penerbitan
sampai ke konsumen
Dalam pemilihan
naskah, PT. Mizan Pustaka melaksanakan beberapa metode. Mengevaluasi naskah
yang masuk ke redaksi, yang melalui e-mail, faks, maupun yang dikirim hard
copy. PT. Mizan Pustaka juga melakukan ‘penjemputan bola’. Ini diartikan PT.
Mizan Pustaka tidak hanya menunggu naskah masuk, namun juga mencari
naskah-naskah berpotensi dengan melihat tulisan di blog-blog atau sosial media.
Tulisan dengan kualitas baik nantinya akan ditawarkan penerbit untuk dipublikasikan
dalam bentuk tercetak.
Setelah naskah terkumpul, naskah yang sesuai dengan idealisme Penerbit
Noura Books akan masuk pada tahap penyuntingan, di dalam tahap ini yang
berperan adalah editorial. Dengan tugas sebagai berikut:
- Menyunting teks naskah agar sesuai dengan EYD bahasa Indonesia
- Membuang isi naskah yang tidak di perlukan lalu dikembalikan kembali ke
penulis untuk perbaikan atau penambahan isi sesuai anjuran bagian editorial
- Meninjaua ulang kembali naskah
- Menentukan desain cover dasar dan jenis kertas yang sesuai dengan naskah
D. Pembagian
Hasil
Untuk
pembagian hasil antara penerbit dan penulis, PT. Mizan Pustaka mempunyai dua
kebijakan, yakni jual putus dan royalti. Maksud dari jual putus yakni penulis
menjual naskahnya hanya dengan sekali pembayaran. Untuk royalti, PT. Mizan
Pustaka memberikan 10% dari hasil penjualan buku untuk penulis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PT. Mizan Pustaka adalah salah satu bagian dari Mizan Publika
Group, salah satu penerbitan terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1983,
publikasi awal terutama berupa buku terjemahan karya para pemikir terkemuka.
Kini, Mizan Pustaka adalah penerbut yang berbasis luas dengan kekuatan dalam
genre fiksi, kesahatan, buku bisnis, buku anak-anak, referensi, agama, dan
non-fiksi populer.
Kegiatan di PT. Mizan Pustaka adalah pengumpulan naskah, penyuntingan di bagian editorial, desain cover, promosi
pra-percetakan, cetak, promosi pasca-percetakan, dan pendistribusian ke toko
buku.
Untuk pembagian hasil di PT. Mizan Pustaka ada dua kebijakan, yakni jual
putus dan royalti.
Langganan:
Postingan (Atom)
Karya-karya yang Pernah Saya Buat
1. Berita Masjid Berita masjid yang pernah saya buat ada 5. Memang sih ada 4 lagi yang belum saya buat. Jujur saja, saya merasa malas menge...