Selasa, 02 Januari 2018

Karya-karya yang Pernah Saya Buat

1. Berita Masjid
Berita masjid yang pernah saya buat ada 5. Memang sih ada 4 lagi yang belum saya buat. Jujur saja, saya merasa malas mengerjakannya, karena berita-berita masjid yang saya buat tidak pernah dipost ulang di dakwahpos.com. Hehe. Oke, jadi berita-berita yang pernah saya buat untuk tugas Jurnalisme Dakwah antara lain:
a. Mahasiswa UIN Bandung Kelola Masjid Babussalam
b. Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jadi Pengisi Majlis Ta’lim Babussalam
c. Dra. Hj. N. Imas Rosyanti, M.Ag : Pribumi adalah Pejuang Indonesia
d. Dra. Hj. N. Imas Rosyanti : Islam sudah Pancasila
e. Pengajian Rutin Masjid Babussalam Rutin Dilaksanakan
2. Opini
Untuk tugas opini, saya membuat 7 opini untuk dikirimkan ke media. Opini-opini tersebut adalah sebagai berikut:
a. Hakikat Kepemimpinan yang Ideal
b. Dampak Negatif dari Pembayaran Tunai di Gerbang Tol
c. Pencegahan dan Penanggulangan Perilaku Buang Sampah Sembarang
d. Olah Raga Sesuai Hoby di Sela Kesibukan
e. Kekerasan dalam Dua Sudut Pandang
d. Dinamika dan Harapan
e. Solusi Menghilangkan Perilaku Kekerasan dalam Rumah Tangga
Satu opini yang saya buat dengan judul Kekerasan Dalam Dua Sudut Pandang alhamdulillah dimuat di Republika. Dan keanehan lagi, opini yang saya buat tidak pernah di post ulang di dakwahpos.com.
3. Video Grafi
Tugas video grafi saya ditugaskan untuk membuat 2 video. Yang pertama video ceramah dari masjid dan yang kedua video ceramah diri sendiri.
https://www.instagram.com/p/BdMe_zmgovT/
https://www.instagram.com/p/BcE_vUXAptf/
4. Cerpen
Cerpen yang saya buat dikumpulkan menjadi satu buku yang digabungkan dengan teman-teman yang lainnya. Judul buku tersebut adalah hati untuk tuhan.

Senin, 01 Januari 2018

Teks Ceramah



Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
السلامعليكم ورحمته وبركاته
 ان الححمدلله نحمده ونستعنه ونستغفره ونعوذب الله من شرور انفسن ومن شيات اعملنا من يهد الله فلا مد لا الله فلا يداله فلا هدي له
اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمد عبد ه ورسوله. ام بعد
قل الله تعالى ف القراء ن الكريم. اعوذ بالله من الشيطا ن الرجيم.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا
Dewasa ini, kita sering terhenyak dengan kondisi masyarakat yang semakin hari sepertinya semakin mengkhawatirkan, baik dari segi sosialnya maupun individual. Banyak kita dapati perkara-perkara yang dulu susah ditemui, sekarang bisa dengan mudah kita temui.
Beberapa hari belakangan kita juga terkejut dengan video seorang anak yang durhaka pada gurunya dan anak yang durhaka pada orangtuanya. Menurut saya ini sudah keterlaluan. Orang-orang seperti ini harus mendapat penanganan khusus agar penyakit seperti ini tidak menyebar.
Hadirin yang dirahmati Allah, Maka dari itu saya akan membahas dalam kultum ini tentang bakti pada orangtua, terutama kepada ibu.
Jika kita menengok dari awal, maka tak akan ada satupun benda di dunia ini yang mampu membayar segala jerih payah seorang ibu. Seorang ibu selalu dalam kondisi kepayahan selama 3 bulan, mempertaruhkan nyawanya agar kita semua dapat terlahir dengan selamat ke dunia, mendidik, mengajari, membimbing kita dari sejak kita masih berada di dalam kandungan hingga ia kehilangan kemampuan. Yang memberikan ASI, merawat kita saat sakit dan berjuta-juta perlakuan ibu yang tak akan mampu dibayangkan oleh mereka yang belum pernah menjadi orang tua. 
Pada surat Al-Isra’ yang telah dibacakan dalam mukaddimah, yang berbunyi :
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا
Yang artinya, Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jamganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dalam Tafsir Jalalain, dijelaskan bahwa (Dan telah memutuskan) telah memerintagkan (Rabbmu supaya janganlah) lafal allaa berasal dari gabungan antara an dan kaa (kalian menyembah selain Dia dab) hendaklah kalian berbuatbaik (pada ibu bapak kalian dengan sebaik-baiknya) yaitu dengan berbakti kepada keduanya ((Jika salah seorang di antara keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu) lafal ahaduhumaa adalah fail (atau kedua-duanya) da menurut suatu qiraat lafal yablughanna dibaca yablughaani dengan demikian bahwa lafal ahaduhumaa menjadi badal daripada alif lafal yablughaani (maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan ah kepada keduanya) dapat dibaca uffin dan uffan; atau uffi dan uffa; lafal ini adalah mashdar yang artinya adalah celaka dan sial (dan janganlah kamu membentak mereka) jangan kamu menghardik keduanya (dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia) perkataan yang baik dan sopan.
Di ayat tersebut dijelaskan bahwa sebab kita harus berbakti pada mereka, mereka sudah susah payah mengurus kita dari semenjak kita berada dalam kandungan, terutama seorang ibu yang mengandung. Kemudian setelah mengandung, beliau rela menyapih kita selam 2 tahun.
Mengurus segala keperluan kita, menenangkan ketika kita rewel, memeriksakan ke dokter ketika kita sakit, mengajari kita dengan ilmu-ilmu tentang kehidupan dan menjaga kita dari segala yang bisa mengancam keselamata anaknya.
Kalau mau dipikir dan direnungi, kurang apa kita? Maka dari itu, tepat kiranya Allah memerintahkan kita untuk berbakti pada orangtua kita dengan sebaik-baik bakti yang bisa kita berikan.
Bagaimana sebenarnya kita diperintahkan dalam memposisikan ayah dan ibu? Apakah kita hanya diperintahkan berbakti pada salah satunya saja? Atau apakah ada yang lebih utama diantara kedua orang yang sangat luar biasa ini?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, Rasulullah memberi kita petunjuk untuk menyikapinya. Sabda beliau terekam dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dalam kitab shahih mereka. Hadist itu berbunyi sepeti ini;
عَنْ اَبِي هُرَيرَةَ رضي الله عنه قال جَاءَ رَجُلٌ الى رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فقال يَا رسولَ الله مَنْ اَحَقًّ النّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قال: اُمُّك قال: ثُمَّ مَنْ؟ قال: ثُمَّ اُمُّك قال: ثم من؟ قال :ثم امُّك قال: ثم من؟ قال : ثم اَبُوْكَ (اخرجه البخاري)

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’" (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Hadist diatas menjelaskan pada kita tentang mana yang lebih berhak atas kasih sayang dan pengabdian kita selaku anak. Dalam hadist dikatakan bahwa yang paling berhak adalah ibu kita. Perbandingannya 3:1. Maka ibu berhak atas pengabdian kita tiga kali lebih baik dibanding ayah kita.
Seorang Imam besar yaitu Imam AL Qurthubi dalam tafsirnya “ Al Jami;il AL Ahkamil Qur’an menjelaskan bahwa ibu memiliki 3 kecintaan dan juga pengorbanan yang membuatnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi jika dibandingkan ayah yaitu pengorbanan pada saat ia mengandung, pengorbanan pada saat ia melahirkan dan pada saat ia menyusui.
Pengorbanan yang pertama adalah pengorbanan pada saat ia hamil. Pada saat ia dalam kondisi hamil maka bisa dibilang ia sedang dalam keadaan rapuh. Dan tanpa pernah mengeluh ia akan membawa anaknya dalam perut selama 9 bulan dengan kondisi kepayahan. Terkadang bahkan ia akan rela melakukan apa saja untuk menjaga sang anak agar dapat lahir ke dunia dengan selamat.
Pengorbanan yang kedua adalah pada saat ia melahirkan.  Pada saat seorang ibu melahirkan bayinya, maka yang ia pertaruhkan pada saat itu adalah nyawanya. Bahkan seorang ibu akan rela kehilangan nyawanya, asalkan bayi yang dikandungnya selama ini bisa hidup dengan selamat.
Pengorbanan yang ketiga adalah pada saat menyusui dan juga mendidik. Setelah melahirkan pun ia masih memiliki tanggung jawab untuk menyusui dan mendidik anaknya agar kelak ia akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
Ketiga pengorbanan inilah yang kemudian menjadikan kedudukan seorang ibu lebih tinggi dibandingkan dengan ayah. Melihat pengorbanan yang seperti itu, tentu kita sebagai seorang anak, tak akan pernah tinggal diam untuk terus berusaha membalas jerih payah ibu, walaupun memang segala apa yang telah kita perbuat tak akan mungkin dapat menggantikan apa yang telah beliau lakukan untuk kita.
Namun, seorang ayah pun jangan sampai dilupakan, karena pengorbanan beliau hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Sebab, dia tak ingin terlihat lemah jika ia mendapat kesulitan. Pengorbanan-pengorbanan seorang ayah tak kalah dengan pengorbanan seorang ibu. Ia bekerja keras dari terbit sampai terbenamnya matahari, ia tetap bekerja meslki fisik kadang tak bisa diajal kompromi, ia adalah pelindung keluarga, jika tanpa beliau kita tak akan ada di dunia ini, bahkan ia rela mengorbankan dirinya demi seorang anak, sama seperti pengorbanan seorang ibu.
Bahkan keberhasilah kita hari ini dan kemarin merupakan keberhasilan dan hasil dari pengorbanan orang tua kita, yang dengan susah oayah telah membesarkan dan membimbing kita sehingga kita bisa meraih apa yang kita miliki hari ini.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Tidak ada alasan untuk kita untuk tidak berbakti kepada ayah dan ibu kita. Begitu banyak yang mereka korbankan untuk kita, begitu banyak hal yang kita dapatkan dari mereka. Pendidikan yang mereka ajarkan kepada kita sungguh sangat berarti. Darah mereka yang mengalir di tubuh kita, menjadi penguat dan penyegar hidup kita. Kasih sayang yang mereka tumpahkan, telah menjadi butiran-butiran mutiara yang tak ternilai harganya.
Maka dari itu, marilah kita mulai berbakti dan menambah bakti kita kepada orang tua kita, agar kita tidak menjadi anak yang durhaka kepada mereka, dan agar kita mendapat ridho dari Allah, karena sesunggunya ridho Allah terletak pada ridho orang tua, dan murka Allah ada pada kedua orang tua kita.
Akhir kata, mari kita doakan mereka, seseorang yang sangat berharga dalam hidup kita
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Ya Allah, ampuni mereka dari segala dosa dan kesalahanya, jadikan seluruh pengorbanannya menjadi butiran ampunan dari ridha-Mu. Beri kami kesempatan untuk berbakti kepada-Mu, kepada kedua orang tua kami, dan kepada guru-guru kami.
Berikan kami keberanian untuk bersimpuh di pangkuannya, untuk meminta maaf dan do’a kedua orang tua kami.
اخرالكلام
با الله تو فق والهدية، والسلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Sabtu, 23 Desember 2017

Laporan Kunjungan ke PT. Mizan Pustaka

LAPORAN KUNJUNGAN PT MIZAN PUSTAKA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Junalisme Dakwah
Dosen Pengampu : Dr. Uwes Fatoni, M.Ag
Semester Ganjil Tahun Akademik 2017/2018


 



Oleh:
Neng Sriyanti Jamilah
NIM : 1164020123

Jurusan/Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Kunjungan PT. Mizan Pustaka”
Laporan ini sebagai perwujudan hasil dari kunjungan ke PT. Mizan Pustaka yang berada di Jl. Cinambo No. 135, Cisaranten Wetan, Bandung. Kunjungan ini dilaksanakan pada 14 Desember 2017.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini, serta tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Uwes Fatoni M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Jurnalisme Dakwah yang telah membimbing mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2016 selama pembelajaran dan terimakasih pula telah mengadakan kunjungan ini sebagai pertemuan terakhir di semester ini.
Penulis mengharapkan agar laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca tentang percetakan dan penerbitan yang berada di Bandung.
Dalam penulisan laporan ini masih banyak kesalahan sehingga penulis mengharapkan sarah dan kritik yang bersifat membangung demi kesempurnaan laporan ini.

Bandung, Desember 2017
Penulis,

Neng Sriyanti Jamilah


DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Membaca telah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, baik bagi anak-anak, pelajar, mahasiswa, orang dewasa, dan tidak menutup kemungkinan bagi para manula. Membaca merupakan salah satu bagian penting dalam proses belajar, dengan membaca maka akan banyak pengetahuan yang didapatkan.
Penerbit buku adalah sebuah perusahaan yang menjadi media untuk menggandakan (memperbanyak) dan menyebarluaskan (publikasi) karya tulis para pengarang kepada masyarakat luas. Berangkat dari pentingnya peran penerbit tersebut, maka kami melakukan tugas kunjungan yang diberikab dari mata kuliah Jurnalisme Dakwah.
Ada banyak gambaran keadaan lapangan yang kami dapatkan saat mengunjungi PT. Mizan Pustaka. Dalam laporan ini juga dijelaskan kegiatan dari PT. Mizan Pustaka, mengingat pentingnya kegiatan tersebut dan diharapkan penyajian serta pembahasannya sesuai dengan yang diharapkan.

B.     Tujuan Kunjungan

Kunjungan ke PT. Mizan Pustaka pada dasarnya mempunyai tujuan yang bermanfaat bagi para mahasiswa/i, adapun tujua dari kunjungan ini adalah sebagai berikut.
1.    Memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk mengetahui kondisi lapangan di penerbit.
2.    Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan pendidikan di bidang industri penerbitan.
3.    Memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam berkomunikasi secara luas dengan pihak lain di luar kampus.

C.     Tujuan Laporan

Laporan kunjungan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Jurnalisme Dakwah serta sebagai salah satu bukti bahwa kami yang bersangkutan telah melakukan kunjungan dengan baik.

D.    Manfaat Kunjungan

Manfaat dari kunjungan ini diharapkan mahasiswa/i jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke PT. Mizan Pustaka.


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Mizan Publika

Mizan – dalam bahasa Arab berarti “seimbang” – Dididrikan pada tahun 1983 oleh tiga mahasiswa beserta dua senior mereka. Dimulai dengan hanya menerbitkan buku-buku terjemahan karya penulis terkemukan dari luar negeri, secara bertahap karakter Mizan menemukan bentuknya melalui penerbutan karya-larya keislaman yang mewakili berbagai sudut pandang, dan digarap secara serius dan modern. Dari hanya menerbitkan sekitar tiga puluh judul bulu pada tahun pertamanya, kini Mizan telah berkembang menjadi Kelompok Mizan yang menerbitkan lebih daru 600 judul buku per tahunnya dan sukses menghasilkan karya-karya bestseller. Saat ini kelompok Mizan bisa disebut sebagai salah satu kelompok penerbut yang paling terkemuka di Indonsia.
Kelompok Mizan terdiri dari beberapa ahli lini, yakni penerbitan, distribusim percetakan dan new media. Di bawah lini penerbitan terdapat beberapa penerbit yang juga memiliki beberapa imprint di bawahnya. Penerbut Mizan, misalnya memeliki Qanita, Kaifa, Mizania, dan beberapa imprint lain. Penerbit DAR! Mizan mengkhususkan diri pada produk anak dan remaja, dan miliki imprpint seperti CAB serta seri-seri terkenal seperti Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK), Fantasteen, PinkBerry Club, Cerita Balita, dan lain-lain. Penerbut Bentang bermarkas di Yogyakarta dikenal dengan buku-buku novel, traveling, sastra dan budaya, juga memiliki imprint seperti Bfirst, BentangBelia, dan lain-lain. Penerbut Noura menerbitkan beberapa genre buku mulai dari agama, sastra Indoneisa, fiksi fantasi, hingga anak-anak. Sementara itu, Penerbut Al-Mizan mengkhususkan diri pada penerbitan buku-buku wacana yang ditulis dengan serius dan akademis. Lalu, Penerbit Pelangi Mizan berkonsentrasi pada penerbitan buku-biku lux dan dijual secara paket.
Di lini distribusi, kelompok Mizan memiliki Mizan Media Utama (MMU) yang mendistribusikan buku-buku Mizan secara luas ke toko-toko buku di Indonesia. MMU juga mengelols toko buku onlinr mizanstore.com serta penjualan e-book lewat pelbagai platform. Sementara itu, Mandiri Dian Semesta (MDS) mendistribusikan buku-buku lux yang dikemas dalam paket-paket menarik. Saat ini MDS memiliki ribuan book advisor yang berhubungan langsung dengan konsumen, baik melalui jaringan online maupun offline.
Pada lini media baru (new media), didirikan Mizan Productions yang khusus memproduksi film dan acara televisi. Film-film yang sukses diantaranya adalah Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Garuda di Dadaku, Emak Ingin Naik Haji, 3Hati 2Dunia 1Cinta (memenangkan tujuh Piala Citra), Perahu Kertas, Mencari Hilal, dan lain-lain. Selain itu, pada lini new media ini dibentuklah Mizan Application Publishers yang memproduksi aplikasi-aplikasi interaktif, terutama untuk anak dan keluarga. Sementara itu, Mizan Mobile ditugaskan untuk mengembangkan content yang bisa disebarluaskan melalui telco (perusahaan telekomunikasi) dan dikonsumsi melalui handphone.
Kelompok Mizan juga didukungh oleh unit perusahaan percetakan yang modern dan berkualitas, yaitu Mizan Grafika Sarana (MGS).
Dengan unit-unit yang ada sekarang, dan yang akan dikembangkan di masa yang akan datang, Kelompok Mizan senantiasa berusaha melayani masyarakat dengan prodik dan layanan yang mencerahkan, inspiratif, menghibur, dan bermanfaat.

B.     PT. Mizan Pustaka

Mizan Pustaka merupakan bagian dari Mizan Publika Group, salah satu penerbitan terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1983, publikasi awal terutama berupa buku terjemahan karya pemikir terkemuka. Kini, Mizan Pustaka adalah penerbit yang berbasis luas dengan kekuatan dalam genre fiksi, kesehatan, buku bisnis, buku anak-anak, referensi, agama, dan non-fiksi populer.
Sebagai salah satu penerbut terkemuka di Indinesia, Mizan Pustaka membawa sejarah penerbitan yang membanggakan. Dari hanya tiga buku perbulan pada tahun-tahun pertamanya, Kelompok Mizan kini telah memproduksi total sekitar 600 buku per tahun dan berhasil menerbitkan banyak karya laris. Di dalam kelompok penerbitnya terdapat bebrerapa imprint dan lini seperti Qanita, Kaifa, Mizana, dan DAR!  Mizan untuk buku anak dan remaja.
Mizan Pustaka memiliki reputasi dalam keunggulan kualitas produk serta komitmen pada pelayanan. Keahlian editorial kami, standar yang tinggi dalam desain dan nilai-nilai mendorong kami untuk bekerja keras memproduksi buku-buku terbaik. Berbagai buku yang diterbitkan oleh Mizan Pustaka telah secara teratur memenangkan penghargaan dari Asosiasi Penerbit Buku Indonesia.Banyak di antara penulis menempati daftar buku terlaris nasional dan penerima hadiah sastra besar di Indonesia.
Mizan Pustaka secara konsisten berada di garis depan dalam inovasi dan mengikuti perkembangan teknologi, Mizan Pustaka adalah penerbit Indonesia pertama yang menuadi mitra utama Google Book Search pada tahun 2008, dan sekarang siap untuk mendigitalkan konten dan produk sebagai e-book untuk memnuhi permintaan konsumen dan menghasilkan peluang bisnis tambahan.

C.     Kegiatan PT. Mizan Pustaka

·      Pengumpulan naskah
·      Pengumpulan naskah
·      Penyuntingan di bagian editorial
·      Desain Cover
·      Promosi pra-percetakan
·      Cetak
·      Promosi pasca-percetakan
·      Pendistribusian ke toko buku
·      Penerbitan sampai ke konsumen
Dalam pemilihan naskah, PT. Mizan Pustaka melaksanakan beberapa metode. Mengevaluasi naskah yang masuk ke redaksi, yang melalui e-mail, faks, maupun yang dikirim hard copy. PT. Mizan Pustaka juga melakukan ‘penjemputan bola’. Ini diartikan PT. Mizan Pustaka tidak hanya menunggu naskah masuk, namun juga mencari naskah-naskah berpotensi dengan melihat tulisan di blog-blog atau sosial media. Tulisan dengan kualitas baik nantinya akan ditawarkan penerbit untuk dipublikasikan dalam bentuk tercetak.
Setelah naskah terkumpul, naskah yang sesuai dengan idealisme Penerbit Noura Books akan masuk pada tahap penyuntingan, di dalam tahap ini yang berperan adalah editorial. Dengan tugas sebagai berikut:
-     Menyunting teks naskah agar sesuai dengan EYD bahasa Indonesia
-     Membuang isi naskah yang tidak di perlukan lalu dikembalikan kembali ke penulis untuk perbaikan atau penambahan isi sesuai anjuran bagian editorial
-     Meninjaua ulang kembali naskah
-     Menentukan desain cover dasar dan jenis kertas yang sesuai dengan naskah

D.    Pembagian Hasil

Untuk pembagian hasil antara penerbit dan penulis, PT. Mizan Pustaka mempunyai dua kebijakan, yakni jual putus dan royalti. Maksud dari jual putus yakni penulis menjual naskahnya hanya dengan sekali pembayaran. Untuk royalti, PT. Mizan Pustaka memberikan 10% dari hasil penjualan buku untuk penulis.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

PT. Mizan Pustaka adalah salah satu bagian dari Mizan Publika Group, salah satu penerbitan terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1983, publikasi awal terutama berupa buku terjemahan karya para pemikir terkemuka. Kini, Mizan Pustaka adalah penerbut yang berbasis luas dengan kekuatan dalam genre fiksi, kesahatan, buku bisnis, buku anak-anak, referensi, agama, dan non-fiksi populer.
Kegiatan di PT. Mizan Pustaka adalah pengumpulan naskah, penyuntingan di bagian editorial, desain cover, promosi pra-percetakan, cetak, promosi pasca-percetakan, dan pendistribusian ke toko buku.
Untuk pembagian hasil di PT. Mizan Pustaka ada dua kebijakan, yakni jual putus dan royalti.

Karya-karya yang Pernah Saya Buat

1. Berita Masjid Berita masjid yang pernah saya buat ada 5. Memang sih ada 4 lagi yang belum saya buat. Jujur saja, saya merasa malas menge...